Level of Respiratory Transmitting Infection Based on Physical Sanitation of the House of Toddler in the Village Punjul Plosoklaten Kediri Regency

Authors

  • Hariyono Department of Public Health, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
  • Isti Ema Nuranti Department of Public Health, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
  • Ratna Wardani Department of Public Health, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30994/sjik.v12i2.1078

Keywords:

infection, sanitation, toddler

Abstract

Environment-based diseases contribute more than 80% of diseases experienced by infants and toddlers in Indonesia. This situation indicates that the coverage and quality of environmental health interventions in Indonesia is still low. The research objective is to analyze the effect of physical house sanitation on the incidence rate of ARI among children under five in Punjul Village Plosoklaten District, Kediri Regency. The design of this research is experimental quantitative research with the focus of the research being directed at analyzing the effect of physical house sanitation on the incidence rate of ARI among children under five in Punjul Village Plosoklaten District, Kediri Regency with a population of 46 respondents and a sample of 41 respondents who were drawn by the simple random sampling technique. The findings found that almost half of the respondents have good category physical sanitation as many as 15 respondents (36.6%).

References

Asriati, A., Z. Zamrud, and D. F. Kalenggo. (2015). Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Anak Balita. Medula Vol1[2].

Asyari, M., I. (2014). Hubungan Sanitasi Fisik Rumah dan Perilaku Hidup Sehat Penghuni dengan Kejadian ISPA di Asrama Polisi Deta semen Gegana Satbrimob Polda Jatim. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Azhar, K., I. Dharmayanti, and I. Mufida. (2016). Kadar Debu Partikulat (PM2,5) dalam Rumah dan Kejadian ISPA pada Balita di Kelurahan Kayuringin Jaya, Kota Bekasi Tahun 2014. Media Litbang kes Vol 26[1]: 45-52. Diakses dari http://ejournal.litbang.depkes.go.id.

Juniartha, S. K., H. M. C. Hadi, and N. Notes. (2014). Hubungan antara Luas dan Posisi Ventilasi Rumah dengan Kejadian ISPA Penghuni Rumah di Wilayah Puskesmas Bangli Utara Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4[2]: 169-174. Diakses dari http://poltekkes-denpasar.ac.id/.

Marhamah, A. A. Arsin, dan Wahiduddin. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Anak balita di Desa Bontongan, Kabupaten Enrekang. Universitas Hasanuddin. Diakses dari http://repository.unhas.ac.id/.

Ningrum E., K. (2015). Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Pinang. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol2 [2]:72-76. Diakses dari http://ppjp.unlam.ac.id.

Nurhidayati, I., and Nurfitriah. (2009). Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Penyakit ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Karangnongko Kabupaten Klaten Tahun 2009. Stikes Muhammadiyah Klaten. Jurnal Keperawatan.

Nuryanto. (2012). Hubungan Status Gizi terhadap Terjadinya Penyakit ISPA pada Balita. Jurnal Pembangunan Manusia Vol6[2].

Padmonobo, H., O. Setiani, and T. Joko. (2012). Hubungan Faktor-Faktor Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Kabupateen Brebes. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 2[1]: 194-198. Diakses dari www.ejournal.undip.ac.id/.

Pramudiyani, N., dan G. N. Prameswari, (2011). Hubungan antara Sanitasi Rumah dan Perilaku dengan Kejadian Pneumonia Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2),71-78. Diakses dari http://journal.unnes.ac.id/index.php/kemas.

Rudianto. (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di 5 Posyandu Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan Karawang Tahun2013. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Diakses dari http://repository.uinjkt.ac.id/.

Setianingrum, E. (2016). Faktor Lingkungan Fisik Rumah dan Status Imunisasi dengan Kejadian ISPA pada Balita. Skripsi. Semarang: Univeristas Muhammadiyah Semarang. Diakses dari http://repository.unimus.ac.id/.

Setiawan, A. (2013). Optimasi Distribusi Pencahayaan Alami Terhadap Kenyamanan Visual pada Toko “Oen” di Kota Malang. Jurnal Intra Vol 1[2]: 1-10. Diakses dari http://studentjournal.petra.ac.id/.

Sukarto, R., C., W., A., Y. Ismanto, dan M. Y. Karundeng. (2016). Hubungan Peran Orang Tua dalam Pencegahan ISPA dengan Kekambuhan ISPA pada Balita di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu. Jurnal Keperawatan Vol 4[1]:1-6. Diakses dari https://media.neliti.com/.

Suryani, I., Edison, and J. Nazar. (2015). Hubungan Lingkungan Fisik dan Tindakan Penduduk dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4[1]:157-167.

Sutiyani. (2012). Pengaruh Penggunaan Tungku Kayu Bakar dan Kompor Gas terhadap Keluhan ISPA pada Balita di Desa Darurejo, Kecamatan Plandaan. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Tasirah and Nuraeni, T. (2015). Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada Balita di Indramayu. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(3), 31-37. Diakses dari http://ejournal.unwir.ac.id/.

Downloads

Published

2023-11-30

How to Cite

Hariyono, Nuranti , I. E., & Wardani, R. (2023). Level of Respiratory Transmitting Infection Based on Physical Sanitation of the House of Toddler in the Village Punjul Plosoklaten Kediri Regency. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 12(2), 109–115. https://doi.org/10.30994/sjik.v12i2.1078

Issue

Section

Articles